Pengertian Drainase
Pengertian drainase dapat ditentukan
berdasarkan lingkup atau batasan dari sistem drainase itu sendiri (Moduto,
1998), antara lain :
- Drainase permukaan, yaitu suatu sistem drainase yang menangani semua permasalahan kelebihan air di atas atau pada permukaan tanah, terutama masalah kelebihan air hujan.
- Drainase bawah permukaan, yaitu suatu sistem drainase yang menangani permasalahan kelebihan air di bawah permukaan tanah atau di bawah lapisan tanah, misalnya untuk menurunkan permukaan air tanah yang tinggi agar daerah tersebut terbebas dari masalah kelembaban yang tinggi.
- Drainase perkotaan, yaitu suatu sistem drainase yang menangani permasalahan kelebihan air di wilayah perkotaan yang meliputi drainase permukaan dan drainase bawah permukaan.
Bila dilihat dari cara penyalurannya, sistem drainase dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu :
Cara Penyaluran Air Hujan
Sistem
|
Terpisah
|
Tercampur
|
Intercepting Sewer
|
Pengaliran
|
Air hujan
dan air limbah
Terpisah
|
Air hujan
dan air limbah tercampur
|
Jika debit
besar, sistem tercampur
Jika debit
kecil, sistem terpisah
|
Fluktuasi Debit
|
Besar
|
Kecil
|
Besar
dan kecil
|
Keuntungan
|
- Ekonomis dalam hal pemilihan dimensi
saluran karena hanya menampung debit air hujan saja
- Air hujan tidak
membebani
saluran air buangan
|
-Konsentrasi pencemar menurun karena
pengenceran dengan air hujan
-Biaya konstruksi
lebih murah karena debit jadi satu
|
- Bisa digunakan untuk debit besar dan
kecil
|
Kerugian
|
Membutuhkan
lahan Tersendiri
|
Debit yang
diolah dalam BPAB besar
|
Membutuhkan
lahan
tersendiri
|
Sumber
: Moduto, 1998
Saluran drainase terbagi menjadi dua, yaitu
drainase wilayah perkotaan (drainase kota) dan drainase wilayah regional
(drainase regional). Drainase kota dibagi menjadi lima (Moduto, 1998) :
1. Saluran Drainase Induk Utama (DPS > 100 ha)
2. Saluran Drainase Induk Madya (DPS 50-100 ha)
3. Saluran Drainase Cabang Utama (DPS 25-50 ha)
4. Saluran Drainase Cabang Madya (DPS 5-25 ha)
5. Saluran Drainase Tersier (DPS 0-5 ha)
Saluran
drainase induk (utama dan madya dengan DPS > 50 ha) dapat dikategorikan ke
dalam sistem drainase mayor karena akibat kerusakan banjir dianggap besar,
sedangkan saluran drainase cabang utama dan seterusnya (DPS < 50 ha) dapat
dikategorikan ke dalam sistem drainase minor karena akibat kerusakan banjir
dianggap kecil.
Sistem
drainase minor merupakan bagian dari sistem drainase yang menerima debit
limpasan maksimum dari mulai aliran awal, meliputi : inlet limpasan permukaan
jalan, saluran dan parit drainase tepian jalan, gorong-gorong, got air hujan,
saluran air terbuka dan lain-lain, yang didesain untuk menangani limpasan
banjir minor sampai DPS sama dengan 50 ha. Saluran drainase minor didesain
untuk Periode Ulang Hujan (PUH) 2-10 tahun, tergantung dari tata guna lahan di
sekitarnya.
Selain untuk menerima limpasan banjir minor,
sarana drainase harus dilengkapi dengan suatu saluran yang dapat mengantisipasi
terjadinya kerusakankerusakan besar akibat limpasan banjir yang mungkin terjadi
setiap 25-100 tahun sekali. Sarana sistem drainase mayor meliputi : saluran
alami dan buatan, daerah banjir dan jalur saluran drainase pembawa aliran
limpasan besar serta bangunan pelengkapnya.
Fungsi Drainase
Maksud perencanaan drainase perkotaan adalah untuk mencari alternatif kiat pengendalian akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan penyaluran limbah agar dalam pembangunannya dapat terpadu dengan pembangunan sektor lain yang terkait (Moduto, 1998). Dengan adanya perencanaan sistem drainase ini, maka sebelumnya dapat disiapkan cadangan lahan yang cukup, sesuai dengan penataan lingkungan perkotaan. Dari uraian di atas, maka kegunaan drainase dapat disimpulkan sebagai berikut (Moduto, 1998) :
Fungsi Drainase
Maksud perencanaan drainase perkotaan adalah untuk mencari alternatif kiat pengendalian akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan penyaluran limbah agar dalam pembangunannya dapat terpadu dengan pembangunan sektor lain yang terkait (Moduto, 1998). Dengan adanya perencanaan sistem drainase ini, maka sebelumnya dapat disiapkan cadangan lahan yang cukup, sesuai dengan penataan lingkungan perkotaan. Dari uraian di atas, maka kegunaan drainase dapat disimpulkan sebagai berikut (Moduto, 1998) :
- Mengeringkan daerah becek dan genangan air
- Mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk imbuhan air tanah
- Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan
- Sarana pengelolaan kualitas air
Komentar
Posting Komentar